Minum susu saat flu, kenapa tidak?

Hubungi Ibu Septi Wulandari S.Kom
SMS/WA: 087836666947
http://super-e.net/

Dicari Distributor dan Agen Mitra Usaha Penjualan Susu Kambing Bubuk SUPERE Yang Kami Kelola dan Diproses di Solo, Jawa Tengah dan Susu Kambing Etawa Bubuk SUPERE Sudah Terdaftar Di BPOM dan HALAL MUI. Pastinya Kami Memberikan Harga Susu Kambing Etawa SUPERE Termurah.

Kita sering diberitahu untuk tidak mengonsumsi susu dan produk-produk susu lain, termasuk keju, yoghurt dan es krim, ketika sedang flu. Hal ini disebabkan karena susu dan produk-produk olahannya merupakan salah satu jenis bahan makanan yang dapat menyebabkan penyakit itu bertambah parah.

Pendapat ini bertahan sejak lama, bahwa mengonsumsi susu dan produk-produk olahannya dapat meningkatkan produksi lendir di saluran pernapasan. Hal inilah yang membuat kita merasa penyakit ini menjadi semakin parah karena peningkatan produksi lendir ini akan membuat batuk semakin parah atau hidung semakin tersumbat.

Sebuah penelitian pada tahun 1993 mengungkapkan bahwa hampir dua per tiga masyarakat meyakini segelas susu dapat meningkatkan produksi lendir di tenggorokan. Apakah benar, susu sapi, keju, yoghurt dan es krim menyebabkan peningkatan lendir di saat kita terkena flu?

Dalam sebuah penelitian yang diadakan di sebuah rumah sakit di Australia Selatan, sekitar 185 orang relawan sehat diberikan segelas susu sapi dan susu kedelai, yang keduanya sudah diberikan rasa tambahan berupa cokelat mint sehingga rasanya sudah tidak dapat dibedakan lagi.

Hasilnya, baik mereka yang telah minum susu sapi maupun yang minum susu kedelai melaporkan telah merasakan sensasi yang sama; air liur menjadi lebih kental, sulit menelan, dan merasa ada lapisan pada batang tenggorokan mereka. Artinya, gejala tersebut muncul setelah meminum kedua jenis susu, jadi tidak secara spesifik mengarah ke susu sapi.

Pada penelitian selanjutnya, para peneliti menginjeksikan virus flu pada para relawan, lalu memberikan segelas susu pada mereka. Para relawan kemudian diminta untuk menuliskan dan melaporkan tidak hanya gejala apapun yang timbul setelah minum susu, namun juga jumlah lendir yang mereka hasilkan.

Hasilnya, para relawan yang meyakini adanya hubungan antara susu dan peningkatan jumlah lendir menyatakan bahwa mereka memang merasakan gejalanya, akan tetapi faktanya jumlah lendir yang dihasilkan sama dengan mereka yang tidak meyakini ada kaitannya antara susu dengan peningkatan jumlah lendir.

Oleh karena itu, para peneliti berkesimpulan bahwa secara ilmiah tidak ada bukti yang dapat membenarkan anggapan bahwa mengonsumsi susu ketika sakit flu dapat meningkatkan produksi lendir.

Bahkan pada penelitian yang lain menyimpulkan, mengonsumsi susu tidak memperburuk gejala asma. Namun ada beberapa kasus yang telah dicatat oleh para peneliti, bahwa ada orang dengan alergi susu yang gejalanya ditunjukkan dengan asma.

Meski demikian, masih ada saja orang yang merasa tidak nyaman setelah meminum susu, dengan pengentalan air liur dan sebagainya. Hal ini terjadi karena susu adalah emulsi.

Setelah bercampur dengan air liur, terjadi penggumpalan atau flokulasi, sehingga menimbulkan sensasi yang tidak enak pada mulut dan organ-organ tubuh yang dilapisi lendir alami. Inilah yang sering diasumsikan sebagai peningkatan lendir. Sensasi yang sama juga terjadi pada mereka yang mengonsumsi susu kedelai.

Jadi, tidak perlu khawatir susu akan membuat flu Anda bertambah parah, baik susu sapi maupun susu kedelai. Karena yang terjadi adalah susu yang kita konsumsi akan membuat air liur mengental, inilah yang dianggap sebagai peningkatan jumlah lendir. Tetapi ini bukan lendir atau ingus.

Bukankah kita memang harus mengonsumsi lebih banyak cairan ketika sakit flu? Susu bisa jadi salah satunya.